A.
Konsep Karya Tari Kreasi
Ø Karya tari adalah produk dari masyarakat, contohnya
tari nelayan, tari tani, dll. Tari tersebut tercipta oleh para stimulus
lingkungan sekitarnya, sehingga mendorong untuk meniru gerak-gerak alami,
selanjutnya “digayakan” menjadi sebuah tari.
Ø Proses pengolahan gerak dengan cara penggayaan
memperindah (stilatif) atau merombak gerak sehingga berbeda dari gerak asalnya
(disortif).
Ø Terdapat 2 sumber penciptaan berkarya tari yaitu:
a.
Peniruan terhadap
perilaku manusia
b.
Peniruan perilaku
binatang yang digayakan dan diperindah untuk keperluan tari
Ø Tari tercipta karena berbagai asal stimulus
(penglihatan, pendengaran, perasaan) yang tercurahkan dalam bentuk tari dengan
konsep:
a.
Peniruan terhadap
perilaku alam, manusia, dan binatang
b.
Perwujudan tokoh
cerita
c.
Mengacu lagu
atau guru lagu
Ø Komposisi/perpaduan ruang, waktu, dan tenaga yang dikelola
pencipta dalam berkarya tari akan menumbuhkan tata tari yang unik. Nilai
sebagai acuan baik-buruk bagi sebuah masyarakat akan mewarnai produknya
termasuk tari. Dengan demikian, tidak mungkin menilai keindahan sebuah tari
dengan konsep keindahan daerah lain.
B.
Teknik Berkarya Tari Kreasi
Ø Teknik dan proses tari tradisional bermacam-macam.
Setiap daerah memiliki keteknikan tari yang berbeda-beda. Bisa jadi, teknik dan
proses gerak sama tetapi beristilah berbeda, tetapi mungkin ada yang sama dalam
teknik dan prosesnya. Teknik dasar gerak ini terdiri dari gerak kepala, gerak
badan, gerak tangan, dan gerak kaki.
1.
Teknik Gerak Kepala
a.
Gedeg
(Jawa) atau Godeg (Sunda)
Gerak kepala menunduk, lalu gerakan membuat angka 8
dengan dahi.
b.
Gilek
(Sunda)
Menggerakan dagu dengan arah seperti membuat angka
8.
2.
Teknik Gerak Badan
Ngelier (Topeng Cirebon Gaya Losari) à Gerak
badan berputar 180 derajat.
3.
Teknik Gerak Tangan
a.
Lontang kembar
(Sunda)
Kedua telapak tangan membuka ke depan.
b.
Tumpang tuli
(Sunda)
Pergelangan dan tangan silang dengan jari-jari
menghadap ke bawah.
4.
Teknik Gerak Kaki
a.
Adeg-adeg
(Sunda) / Tanjak (Jawa)
Kedua kaki membuka ke depan, berat badan berada di
kaki kiri.
b.
Engke gigir
(Sunda)
Kaki kanan diangkat ke atas setinggi betis, tumpuan
badan di kaki kiri.
c.
Tanjan
kanan-kiri tari putri (Jawa)
Pose awal untuk melakukan gerak selanjutnya.
C.
Prosedur Merangkai Gerak Tari Kreasi
a.
Eksplorasi
Pengalaman melakukan penjajakan gerak, untuk
menghasilkan teknik gerak. Pada kegiatan ini kamu dipersilahkan untuk
berimajinasi dan melakukan penafsiran gerak terhadap apa yang telah dilihat dan
didengar. Kamu dapat bebas bergerak mengikuti kata hati, mengikuti imajinasi/daya
hayal, dan menafsirkannya ke dalam bentuk gerak.
b.
Improvisasi
Pengalaman secara spontanitas mencoba atau mencari
kemungkinan teknik gerak yang
telah diperoleh pada waktu eksplorasi. Dari setiap
teknik gerak yang dihasilkan pada waktu eksplorasi/pencarian gerak, selanjutnya
dikembangkan dari aspek tenaga, ruang, dan waktu sehingga menghasilkan teknik
gerak yang sangat banyak.
c.
Evaluasi
Pengalaman
untuk menilai dan menyeleksi teknik gerak yang telah dihasilkan pada tahap improvisasi.
Dalam kegiatan ini kalian mulai menyeleksi dengan cara membuat teknik gerak yang
tidak sesuai dan memilih teknik gerak yang sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah
yang akan digarap oleh kalian pada tahap komposisi tari.
d.
Komposisi
Tujuan akhir mencari gerak untuk selanjutnya
membentuk tari dari gerak yang kamu temukan.